Tidak mudah mengikuti kaki mau melangkah. Banyak hal yang dapat menjadi faktor bagi arah kemana kita melangkah. Kita berpendapat yang menentukan arah langkah kita adalah daya pikir dan kemauan kita.
Kemana kemauan kita melangkah, ke sanalah kaki akan melangkah. Ternyata tidaklah sepenuhnya benar, terkadang kita termangu atas pilihan yang telah kita yakini kebenarannya. Terkadang langkah kita terhenti, dan muncullah gerak hati yang seolah membisikkan kata tentang keharusan sebuah langkah baru terbentuk di antara langkah lama yang telah diyakini kebenarannya.
Seberapa banyak bisikan hati yang membelokkan rlangkah kita, walau kita sebenarnya dalam niat melangkah ke arah kebenaran. Berbeloknya langkah kita ke arah negatif pada umumnya tidak diniatkan sejak melangkah dari rumah, tetapi gerak logika dan pikir kita ketika berinteraksi dengan kehidupan sepanjang langkah itulah yang memberikan input pada rasa dan hati kita untuk mengubah arah suatu langkah. Ketika melangkah awal tidak berniat untuk mengambil sesuatu yang bukan haknya, tetapi dalam perjalanan ada kesempatan untuk mengambil sesuatu itu, maka langkah menjadi terbias ke bukan yang menjadi tujuan awal.
Ternyata hati/rasa/rahsa yang terkoneksi dengan kehendakNya merupakan faktor penentu yang dominan dalam menentukan arah dari langkah kita. Sang Maha Kuasa, Yang Maha Penentu dan Yang Maha Tahu lah yang telah membuat skenario besar atas kehidupan kita di muka bumi ini.